Saturday, June 14, 2008

Hypnotherapy

Hypnotherapy adalah terapi dengan menggunakan metode hypnosis.

Hypnotherapy merupakan sebuah metode ilmiah. Tidak ada kaitan dengan unsur klenik apa pun, dan hypnotherapy merupakan penyembuhan tanpa penggunaan obat-obat kimia.

Hypnotherapy sebenarnya merupakan gabungan dari hypnosis dan therapy. Bentuk therapy yang dilakukan adalah dengan pemberian sugesti (saran) terhadap pikiran bawah sadar (subconscious mind / gelombang otak Alpha - Theta) klien atau pasien (jika hypnotherapsit-nya juga seorang dokter).

Subconscious mind (pikiran bawah sadar / gelombang otak Apha - Theta) adalah lawan dari conscious mind (pikiran sadar yang berada pada gelombang otak Beta).

Conscious mind dipenuhi dengan analisa, proses berpikir dan penilaian, tidak demikian dengan subconscius mind. Pikiran bawah sadar ibarat sebuah hanggar besar yang menyimpan emosi, memori, kepribadian, intuisi, persepsi, kepercayaan terhadap suatu hal dan kebiasaan.

Pikiran bawah sadar ini teramat luas. Ia ibarat lautan, semantara pulau kecil yang tampak dari luar itulah pikiran sadar.

Orang yang melakukan therapy dengan hypnosis disebut dengan Hypnotherapist. Seorang hypnotherapist dapat digolongkan ke dalam psychotherapist, karena ia menangani aspek kejiwaan seseorang untuk menjadi lebih baik. Seorang hypnotherapist bekerja langsung ke pikiran bawah sadar kliennya, menemukan akar masalah kliennya, "memprogram" ulang pikiran bawah sadar kliennya dengan teknik, dan pengetahuan yang dipelajarinya, selain kreatifitas yang dimilikinya. Oleh sebab itu banyak penulis yang menyebutkan hypnotherapy adalah suatu karya seni, atau art.

Menurut definisi dari Achmad Ridwan Sudirjo,SH,CH,RH,LAPHP.:

"Hypnotherapist adalah orang yang secara khusus mempelajari ilmu hypnosis dan menerapkan ilmunya untuk membantu orang lain atau kliennya dengan cara mengakses pikiran bawah sadarnya, menemukan akar masalah yang tertanam di pikiran bawah sadar, menyelesaikan masalah dengan memberi sugesti positif yang mengandung unsur terapi yang diperlukan kliennya, kemudian mengajari kliennya melakukan untuk self-hypnosis".

Semua hypnotherapist boleh memberi definisi terhadap hypnotherapy, asal faktor-faktor utama, yaitu metode hypnosis, pikiran bawah sadar, therapy dengan sugesti positif, dan mengajarkan self hypnosis kepada klien terdapat di dalam definisinya.

Cabang-cabang hypnosis lainnya adalah stage hypnosis (untuk hiburan), forensic hypnosis (untuk korban dan saksi dari suatu peristiwa kriminal), dan experimental hypnosis (hypnosis untuk penelitian dan eksperimen).
Melalui sejarah yang panjang. akhirnya pada tahun 1955, The British Medical Association mengakui hypnosis sebagai salah satu therapy medis yang sah. Sementara The American Medical Association mengakuinya sejak 1958. Dilanjutkan dengan pengakuan dari The American Psychological Association pada tahun 1960.Sekali lagi hypnotherapy merupakan salah satu bentuk psychotherapy dalam dunia psikiatri. Namun demikian, hypnotherapy juga bisa digunakan pada pasien nonpsikiatrik.

Pengobatan model ini bisa digabungkan dengan jenis pengobatan lainnya. Banyak dokter terutama ahli bedah dan anestesi yang terlatih dalam masalah Hypnotherapy. Demikian pula dokter gigi serta para perawat.

Sayangnya, hingga kini masih banyak orang yang enggan menjalani hypnoterapy. Hal ini dikarenakan pengertian yang salah mengenai hypnosis dan Hypnotherapy. Orang yang terhypnosis sebenarnya tidak berada dalam keadaan tidur yang sesungguhnya.

Walaupun menggunakan perintah berupa kata 'tidur', kata itu tidak membuat pasien tidur sesungguhnya.

Klien tetap dalam keadaan sadar, serta mampu mengobservasi perilakunya selama dalam keadaan trance (berada dalam kondisi ter-hypnosis / hypnotic state).

Ia menyadari segala sesuatu yang diperintahkan serta dapat menolak sesuatu yang bertentangan dengan keinginan atau norma-norma umum.

Selain itu, sebelum proses hypnotherapy dilakukan, telah ada kesepakatan antara klien dan sang hypnotherapist untuk menjalani penyembuhan melalui hypnotherapy.Melakukan Hypnotherapy terhadap klien sama halnya dengan melakukan therapy lainnya. Klien harus tahu persis mengapa diperlukan bantuan hypnosis dalam therapynya, serta keunggulan apa yang didapatkan dibandingkan model therapy lainnya. Proses Hypnotherapy juga harus dilakukan dengan jelas, terbuka, dan tanpa paksaan. Hypnotherapyst sebagai fasilitator dan klien sebagai subjek perlu menjalani kerjasama yang baik sebelum proses hypnosis dimulai. Tanpa kerjasama mustahil proses hypnotherapy dapat berjalan dengan baik.

Menurut Dr. Tubagus Erwin Kusuma, Sp.Kj (K), klien yang di-hypnosis berperan sebagai subjek. Ini berarti pasien / klienlah yang menentukan apa yang akan dilakukan. Sementara hypnotherapist hanya berperan sebagai fasilitator. Bila sudah terampil, lanjut dosen Hypnosis Kedokteran FKUI ini, pasien tidak perlu lagi peran fasilitator sehingga hypnosis bisa dilakukan sendiri (self hypnosis).Pengobatan model ini bisa digabungkan dengan jenis pengobatan lainnya. Banyak dokter terutama ahli bedah dan anestesi yang terlatih dalam masalah hypnotherapy. Demikian pula dokter gigi serta para perawat. Hypnosis di masa lalu indentik dengan kondisi tidur, terbaring, atau tidak bergerak. Pada masa kini, hypnosis lebih ditekankan pada kondisi relaksasi fisik dan mental (progressive relaxation).

Program melalui sugesti yang diberikan kepada klien harus positif. Ini mengingat klien tidak memiliki kemampuan merangkum (sintesis) karena kecerdasan pikiran sadarnya menurun. Kasus seperti apa saja yang bisa mendapatkan Hypnotherapy? Dr. Erwin mengungkapkan, klien dengan kasus stress, kecemasan, depresi dan fobia adalah yang paling sering ditangani dengan hypnotherapy.
Hypnosis Kedokteran kini terbagi atas Hipnopromosi (meningkatkan kesehatan dengan hipnotis bagi orang sehat), Hipnoprevensi (mencegah gangguan kesehatan dengan hypnosis bagi orang sehat), Hypnotherapy (penyehatan dengan hinosis bagi orang yang mempunyai masalah), serta masih ada hypnosis untuk rehabilitasi bagi orang cacat.

Hypnosis juga digunakan di bidang kebidanan (hypnobirthing) dan kedokteran gigi (hypnodontics).Hypnotherapy dapat menghilangkan kebiasaan buruk seperti merokok, judi, kleptomania, trauma psikologis (kekerasan, perkosaan), serta dapat mempercepat penyembuhan ketergantungan narkoba. Di samping itu juga dapat membantu mengatasi luka bakar, melenyapkan timbulnya kutil, serta mampu menyembuhkan penyakit seperti asma, sinusitis, arthritis, mabuk laut, gangguan menstruasi, tekanan darah tinggi, stroke, impotensi, anorgasmia, mengatasi rasa sakit (kasus kanker, persalinan, dan pencabutan gigi). Hypnosis juga digunakan untuk mengatasi kecemasan di pikiran bawah sadar sehingga pasien mampu untuk menghadapi realitas, seperti pada kasus phobia, cemas, gangguan psikomatik, ataupun kebiasaan buruk. Klien diajak untuk relaks secara fisik dan mental dengan memusatkan perhatian melalui sarana fiksasi berupa suara, tatapan, dan sentuhan secara berulang dan monoton. Ini membuat klien merasa rileks dan semakin santai.

No comments: