Wednesday, May 21, 2008

Gejala Penyakit akibat 7 Psikodinamik

Charles Tebbetts salah seorang bapak dan pakar Hypnosis dalam bukunya "Miracle on Demand" membahas tentang "Seven Pcychodynamic of a Symptom" atau Gejala Penyakit akibat 7 Psikodinamik, yaitu gejala penyakit yang diderita seorang manusia sebenarnya berasal dari salah satu atau sekumpulan sebab-sebab yang sangat berkaitan dengan Pikiran bawah sadar seseorang. Sebab-Sebab tersebut antara lain :

1. Self Punishment
Pikiran bawah sadar manusia merupakan hal yang bersifat misteri, pikiran ini mendominasi sekitar 80 % dari semua tingkah laku manusia sehari-hari. Ada sebuah pengalaman dimana terdapat seorang pasien yang setelah didiagnosa oleh dokter maka hasilnya, pasien dinyatakan dalam keadaan normal alias sehat. Si Pasien mengeluhkan dadanya sering sesak dan kondisi badannya dapat dikatakan tidak pernah fit, kondisi ini terus berlarut-larut hingga 2 tahun lamanya.Setelah ditelusuri akar penyebab masalahnya dengan teknik Hypnosis maka diperoleh jawaban bahwa di saat 4 tahun yang lalu, ia adalah seorang pemilik perusahaan yang memecat 7 karyawannya secara tidak sopan (kasar). Kejadian tersebut sebenarnya telah membekas di pikiran bawah sadar pasien tersebut, walaupun secara pikiran sadar hal tersebut merupakan suatu kondisi yang wajar-wajar saja karena pegawai yang ia pecat telah melakukan kesalahan yang konsekuensinya harus dikeluarkan dari perusahaan.Inilah peran bawah sadar yang terus terakumulasi karena tanpa disadari oleh pasien tersebut, pikiran bawah sadarnya terus merekam kejadian yang memilukan bagi karyawan yang dipecat olehnya. Sehingga pikiran bawah sadar melakukan tindakan Self Punishment karena dianggap bertentangan dengan norma-norma / nilai-nilai agama seperti " janganlah berbuat buruk dengan orang lain". Pikiran bawah sadar mengartikan nilai-nilai tersebut pada saat pasien melakukan pemecatan kepada karyawannya dan inilah penyebab dari penyakit yang telah ia derita selama ini.Dengan memberikan perhatian kepada kondisi saat pemecatan tersebut berlangsung dan memvisualisasikan kejadian saat pemecatan dilakukan maka lakukan pemaafan kepada seluruh karyawan yang ia pecat tersebut , seperti dengan mengatakan " kalian diberhentikan bukan karena keinginan saya, tapi sebenarnya demi menegakkan kebijakan perusahaan semata, saya doakan agar kalian dapat mencari pekerjaan yang layak".

2. Past Experience ( pengalaman masa lalu)
Pengalaman masa lalu yang menyakitkan menurut pikiran bawah sadar, diterima sebagai sebuah kekalahan, memalukan, sebuah hal yang tidak menyenangkan, sebuah hal yang tidak patut terulang lagi, sebuah keadaan yang harus dihindari.Karena bawah sadar melakukan penyimpanan informasi terhadap past experience, maka memori-memori negatif tersebut terus berintegrasi ke setiap kegiatan-kegiatan kita sehari-hariTerdapat kasus yang sering terjadi seperti "fobia gelap". Seorang pasien sangat takut akan gelap, hingga setiap hari ia selalu tidur dalam keadaan terang benderang, Jika saat ia berusaha tidur dalam keadaan gelap maka yang terjadi adalah jantung yang berdetak kencang, diikuti oleh perasaan sesak nafas, dll.Setelah dilakukan sesi hypnosis maka ditemukan akar penyebab masalah sewaktu ia berumur 5 tahun, dimana ia melakukan kesalahan yang membuat ia disekap oleh bapaknya ke sebuah kamar tidur yang gelap penerangannya. Perasaan saat dimasukkan ke kamar yang gelap dan menakutkan tersebut direkam oleh pikiran bawah sadar dan disimpan selamanya. Dan jika terdapat peristiwa yang hampir mirip dengan kondisi saat disekap dikamar maka tubuhnya melakukan hal seperti pada saat disekap di kamar.

3. Internal Conflict (Konflik dalam Diri Sendiri)
Timbulnya penyakit juga disebabkan oleh adanya 2 bagian/pihak dari diri seseorang yang saling bertentangan. Tujuannya sebenarnya sama-sama baik, namun dikarenakan ada dua pendapat yang saling pertentangan di dalam diri manusia tersebut, maka menimbulkan masalah / penyakit. Sebagai contoh Kasus , seorang penderita penyakit flu yang menahun hampir selama 5 tahun tidak kunjung sembuh walaupun pada saat terserang flu si penderita telah meminum antibiotik dosis tinggi sesuai dengan saran dari Dokter. Tetapi setelah sembuh, maka flu tersebut kembali lagi menyerang penderita tersebut. Dari kasus ini terkesan bahwa daya tahan tubuh penderita sangatlah rentan alias lemah sekali. Tetapi setelah dicari sumber masalahnya ( dengan Regression ) maka sebenarnya terdapat bagian dari pikiran bawah sadar yang sengaja melindungi si penderita dari hal-hal yang memberatkan pikirannya. Lho kok bisa begitu, begini, setelah dilakukan eksplorasi informasi dari si penderita, maka terdapat 2 pendapat dari pikiran bawah sadarnya yaitu : Pendapat pertama, mengatakan bahwa ia butuh uang tambahan dengan melakukan perjalanan dinas ke luar kota, adapun Pendapat ke-dua, adalah ia sangatlah khawatir terhadap keluarganya jika ia sering meninggalkan keluarganya keluar kota. Kekhawatiran inilah yang direkam oleh pikiran bawah sadar sebagai bagian dari solusi atas kekhawatirannya tersebut, yaitu dalam bentuk flu berat yang berkepanjangan. Dengan menderita flu maka secara otomatis dengan alasan kesehatan maka ia tidak dapat pergi ke luar kota dan hal ini berarti ia dapat terus bertemu dengan istri dan anaknya setiap hari tanpa khawatir sedikitpun . Inilah akar penyebab penyakit flu si penderita yang tak pernah kunjung sembuh selama hampir 5 tahun ini.

4.Unresolved Present Issue ( Hal yang Belum Terselesaikan)
Masalah yang belum terselesaikan oleh pikiran bawah sadar akan muncul dalam bentuk gejala-gejala penyakit. Inilah realitas kehidupan di zaman serba modern yaitu munculnya penyakit-penyakit di era modern yang disebabkan oleh berbagai rutinitas yang terlalu padat, aktivitas-aktivitas yang belum dapat terselesaikan / terealisasikan. Sebagai contoh kasus, seorang penderita yang sering mengeluhkan sakit kepala setiap hari Sabtu, jika ditilik penyebabnya maka sebenarnya sakit kepala yang ia derita disebabkan oleh belum terselesaikan beberapa pekerjaan. Persoalan tersebut ditangkap oleh pikiran bawah sadar untuk memikirkan solusi-solusi apa yang akan dibutuhkan untuk segera menyelesaikan persoalan tersebut. Inilah akar penyebab kenapa setiap hari Sabtu ia terserang sakit kepala yang hebat.

5. Secondary Gain ( Keuntungan Ganda)
Pikiran bawah sadar cenderung untuk merespon sebuah gejala penyakit yang jika ditilik lebih lanjut seringkali memiliki tujuan tersembunyi yaitu demi keuntungan orang tersebut. Terdapat kasus dimana seorang istri yang tidak kunjung sembuh sakit kepalanya bertahun-tahun, setelah ditelusuri akar penyebab masalahnya sebenarnya terletak pada kurang perhatiannya suami dan anak-anaknya kepada dirinya. Inilah peran pikiran bawah sadar yang berkeinginan untuk memberikan kebahagiaan bagi di Istri tersebut dengan cara memberikan sinyal berupa sakit kepala agar seluruh keluarganya lebih memperhatikan dan menyayanginya.

6. Identification
Kadangkala terdapat beberapa orang yang memiliki keinginan dengan mengidentifikasi dirinya dengan orang yang ia kagumi, tiru, idola. Dalam kasus tertentu, terdapat anak muda yang karena benar-benar mengagumi idolanya maka ia bertingkah laku persis seperti tokoh idolanya. Kebetulan tokoh idolanya sering sakit-sakitan dan sinyal tokoh idola tersebut masuk ke pikiran bawah sadar anak muda tersebut dan tubuh dari anak muda tersebut memberikan respon sakit ke tubuh dari anak muda tersebut.

7. Imprint
Sistem Keyakinan yang ditanamkan oleh figur yang dipandang memiliki otoritas bagi penderita. Kebetulan saya pernah menangani kasus sakit seperti Imprint ini, terdapat anak muda yang menderita penyakit komplikasi, setelah dicari sumber penyebab masalahnya sebenarnya dimulai saat ia belajar ilmu penyembuhan ke seorang guru yang mumpuni di desanya. Setelah ia dapat menguasai ilmu penyembuhan dari guru tersebut, maka ia mulai mempraktekkan ilmu penyembuhan ke orang lain. Tetapi terdapat hal-hal seperti petuah bijak yang harus dipatuhi agar ilmu penyembuhan yang telah ia kuasai tidak menyerang dirinya sendiri, seperti ia tidak boleh kaya, dll.Seiring dengan berjalannya waktu, dikarenakan pasien yang ia tangani semakin bertambah banyak, maka secara otomatis penghasilan yang ia peroleh dari pemberian dari pasiennya bertambah banyak. Disinilah awal penyebab penyakit yang ia derita. Pikiran bawah sadar menangkap sinyal berupa kekayaan yang mana kekayaan menurut self belief yang ditanamkan oleh sang guru nya bertentangan dengan kondisi yang sedang ia alami. Semoga dengan beberapa penjelasan diatas, hal-hal yang bersifat non medis sedikit demi sedikit dapat dipahami sebagai kasus emosional yang memang berakar dari "pikiran bawah sadar seseorang"

Tuesday, May 20, 2008

Pola Pikir dan Pola Makan yang Menimbulkan Penyakit

Setiap orang mempunyai gaya hidup. Gaya hidup ini yang mendasari perilaku, pola pikir, cara mensikapi suasana (kenyataan), masalah, hingga pola makan mereka. Dari gaya hidup ini pula dapat dilihat sumber penyakit yang diderita seseorang. Contoh seseorang yang menderita penyakit tekanan darah tinggi umumnya disebabkan stress yang dipicu oleh pola pikir dan ketidak mampuan dalam mengendalikan emosi. Tekanan darah tinggi ini dapat pula menyebabkan pemaksaan terhadap jantung yang harus bekerja keras beberapa kali lipat memompa darah. Dari stress seperti ini pula, akan melemahkan kerja sistem kekebalan tubuh yang memicu pertumbuhan sel-sel kanker di dalam tubuh.

Hal ini diperparah dengan kebiasaan makan yang 'tidak khusyu' atau pola makan yang tidak teratur. Orang dalam keadaan stress umumnya mempunyai kebiasaan pola makan yang tidak teratur. Ada juga sebagian yang banyak makan termasuk makan cemilan.

Berikut ini pola makan yang baik untuk kesehatan tubuh dan emosi kita:

1. Food Combining
a. Mulailah makan buah-buahan sebelum mengkonsumsi makanan berat.
Buah-buahan mengandung zat asam yang ternyata sangat cocok untuk menetralisir asam lambung. Selain itu buah-buahan juga kaya akan vitamin C, terutama pepaya. Buah-buahan juga banyak mengandung serat yang jika bercampur dengan kelenjar ludah (pada saat kita mengunyahnya), jika masuk ke lambung lebih dahulu akan mengikat zat-zat dari makanan berat yang masuk ke lambung yang tidak berguna dan tidak dicerna oleh usus, untuk selanjutnya dibuang.

b. Sarapan pagi sebaiknya dimulai dengan mengkonsumsi buah-buahan, karena akan menjaga dan memelihara kerja sistem pencernaan pada siang harinya, terutama pankreas, sehingga dapat mencegah penyakit diabetes.

c. Jauhi makanan yang digoreng dan dibakar, karena makanan seperti ini merupakan kategori glue food yang merusak sistem pencernaan terutama usus. Jika usus rusak, maka akan mempengaruhi kualitas asupan nutrisi dalam darah. Kualitas darah yang mengandung nutrisi yang rendah dan berasal dari zat-zat makanan yang tidak tercerna oleh usus, sangat berpotensi menimbulkan berbagai penyakit, terutama kanker dan penyumbatan pembuluh darah. Indonesia mempunyai angka penderita kanker yang cukup tinggi di dunia, hal ini dikarenakan 'makanan nasional' orang Indonesia adalah gorengan, termasuk nasi goreng.
Makanan yang dibakar, terutama daging, ternyata sangat kaya akan zat-zat oksidan yang berpotensi menimbulkan penyakit kanker.
Apalagi untuk sebagian masyarakat, terutama perempuan, sangat rajin makan cemilan yang digoreng ataupun dibakar.

d. Mengkonsumsi lauk yang berbeda jenis secara sekaligus. Seringkali kita mengkonsumsi daging dan ikan pada saat yang sama ataupun hari yang sama, hal ini ternyata tidak memberikan manfaat bagi tubuh. Karena protein-protein tersebut saling mengikat satu sama lain dan terbuang saja.

2. Cara Makan
a. Kunyahlah makanan samapai lembut dan halus di mulut, supaya tidak 'memberatkan' kerja lambung dan usus. Jika zat-zat makanan tidak sampai halus dikunyah dalam mulut, maka kerja lambung akan sangat berat, bahkan tidak dapat diuraikan sehingga begitu masuk ke usus juga sulit untuk diuraikan. Sebagian mungkin terpaksa diserap oleh darah masih dalam keadaan keras dan kasar, beredar ke seluruh tubuh dan tersangkut pada organ-organ tertentu hingga menimbulkan penyakit.

b. Makanlah dengan tangan kanan, karena tangan kanan pada dasarnya mengeluarkan energi dari sel-sel tubuh kita, sedangkan tangan kiri menyerap energi. Dengan demikian makanan akan lebih bertenaga jika kita memegang dan memakannya dengan menggunakan tangan kanan.

c. Jangan makan berlebihan, makanlah pada saat lapar dan berhentilah sebelum kenyang. Karena lambung kita jangan sampai terlalu penuh dengan makanan. Sepertiga harus berisi air (dengan cara minum air putih minimal 2 liter atau 8 gelas per hari), sepertiga harus berisi udara (dengan berolah raga teratur minimal seminggu sekali), dan seperti lagi berisi makanan. Dengan demikian makan makanan berat sebaiknya tidak lebih dari tiga kali sehari, bahkan sangat dianjurkan sehari sekali. Tubuh kita tidak akan sampai lemas, jika kita mengkonsumsi buah-buahan pada pagi harinya.

Applied Kinesiology

Applied Kinesiology ini sebenarnya adalah refleks suara hati yang memberi gerak balas pelepas (niat) dan gerak balas perencat (otot tangan) tanpa dapat direkayasa oleh pengaruh dari luar. Suara hati adalah ilham yang datang terus dari Ilahi. Bisikan suara hati akan diuji dengan dua pilihan iaitu mendengar dengan ilham ilahi atau kita menuruti nafsu yang mendorong ke jalan yang salah dan akhirnya menimbulkan penyesalan bukannya rasa syukur. Oleh itu metode kinesiology ini adalah konsep penyerahan sepenuhnya kepada Ilahi dalam usaha mengenal secara pasti sumber masalah yang diderita seseorang. Ini bukan magic atau menggunakan trik tertentu.

Orang yang tidak menggunakan 100% penyerahan yang tulen di dalam diagnosis kinesiology akhirnya akan kehilangan tenaga konsentrasi. Daya fikiran yang murni akan menjadi pendinging kepada diri anda sendiri. Melalui diagnosis kinesiology sebenarnya anda berhadapan dengan tenaga murni yang akan mengikuti segala perintah dan arahan yang anda fikirkan (yang berasal dari fikiran bawah sadar Anda). Mengambil kesempatan dengan cara berbohong dalam diagnosis ujian gerak balas otot tangan akan mempengaruhi persekitaran dan menebabkan tenaga murni Anda akan membohongi diri Anda.

Sebenarnya seluruh pancaindera dan bahagian-bahagian dari segenap anggota tubuh kita dapat diperintahkan termasuk segala perkara yang berkaitan dengan sistem fisiology tubuh. Anggota dalam dan luar tidak pernah ingkar apalagi kepada pendiagnos yang benar-benar berhati mulia, ikhlas dan mempunyai daya tumpuan yang cukup tinggi.

Mata pendiagnos harus tajam tanpa bekedip agar dapat memastikan isyarat tenaga elektrik yang mengalir dari pancaindera mata sebagai pengalir masuk ke otak melalui impuls saraf yang dikenali sebagai neurotransmetter dapat melalui dengan tepat.
Otot tangan dapat memberi isyarat gerak balas kinetis dan pelepas melalui reaksi pengenduran dan penegangan otot secara spontan setelah menerima isyarat-isyarat pertanyaan secara terus akan menghasilkan jawaban benar atau salah dan kuat atau lemah pada ujian otot tangan tersebut.
Otot tangan yang mempunyai aliran tenaga elektrik disifatkan dapat berkomuniksi atau berkata-kata melalui gerak balas pengenduran atau penegangan. Jika isyarat itu benar dalam sebarang pertanyaan, otot tangan akan menjadi kuat atau tegang. Jika tidak benar atau salah maka otot tangan akan menjadi lemah atau kendur.

Fakta Applied Kinesiology

Sebenarnya semua komunikasi dan interaksi akan mengalirkan informasi yang hanya akan difahami oleh otak. Applied Kinesiology ialah salah satu dari kaidah untuk mentafsirkan informasi tersebut hasil daripada tindak balas badan yang merekam informasi.
Lebih daripada 50% daripada pengamal terapi alternatif / komplimentary menggunakan kaedah Applied Kinesiology sebagai method untuk menjalankan pemeriksaan terhadap pesakit untuk menentukan tahap penyakit dan menentukan terapi yang tepat.
Pengamal yang menjalankan Applied Kinesiology dapat merasai ketepatan hasilnya yaitu mencapai 99%. Kaedah yang salah atau kehilangan tumpuan ketika menjalankan Applied Kinesiology tidak akan memberikan sebarang hasil keputusan dan jawaban tidak dapat diketahui.
Walaupun sebagian trapi mempunyai obat atau penawar atau formula untuk ikhtiar penyembuhan yang tepat dan terbaik, namun tanpa Applied Kinesiology, obat atau penawar atau formula tersebut tidak bermakna.

Tentang Hypnotherapy

Hypnotherapy merupakan sebuah metode ilmiah. Tidak ada kaitan dengan unsur klenik apa pun, dan hypnotherapy merupakan penyembuhan tanpa penggunaan obat-obat kimia. Terapi ini menggunakan sugesti (saran) terhadap pikiran bawah sadar (subconscious mind / gelombang otak Alpha - Theta).

Subconscious mind (pikiran bawah sadar) adalah lawan dari conscious mind (pikiran sadar yang berada pada gelombang otak Beta). Kalau conscious mind dipenuhi dengan penilaian, tidak demikian dengan subconscius mind. Di sini Anda bisa jujur terhadap diri sendiri. Namun, pikiran bawah sadar ini teramat luas. Ia ibarat lautan, semantara pulau kecil yang tampak itulah pikiran sadar. Karena itulah keahlian seorang hypnotherapist sangat penting, agar penyebab masalah yang berada di pikiran sadar bisa diselesaikan melalui akses ke pikiran bawah sadar.

Kami hadir di Indonesia dengan maksud untuk memberi pelayanan hipnoterapi yang maksimal kepada masyarakat, dengan menggunakan metode-metode terapi yang telah disahkan oleh The American Phsycological Association. Terapis-terapis kami telah terakreditasi dan menjadi anggota dari organisasi-organisasi hipnoterapis terkemuka di Amerika Serikat dan Inggris.

Kami selalu akan berusaha memberikan pelayanan terbaik, namun kesembuhan yang hakiki hanyalah datang dari Allah SWT.Masyarakat selama ini cenderung menganggap hypnosis sebagai hal yang irasional, bahkan sebagai sesuatu yang magis dan mistis. Padahal, hypnosis sebenarnya merupakan fenomena rasional dan ilmiah, yang tidak perlu dianggap sebagai hal yang gaib, supranatural, atau bertentangan dengan akal sehat, atau ajaran agama.Hypnoteraphy merupakan salah satu cabang hipnosis yang dimanfaatkan untuk kepentingan penyembuhan, pengembangan diri dan lain-lain.

Cabang-cabang hypnosis lainnya adalah stage hypnosis (untuk hiburan), forensic hypnosis (untuk korban dan saksi dari suatu peristiwa kriminal), dan experimental hypnosis (hypnosis untuk penelitian dan eksperimen).

Melalui sejarah yang panjang. akhirnya pada tahun 1955, The British Medical Association mengakui hypnosis sebagai salah satu terapi medis yang sah. Sementara The American Medical Association mengakuinya sejak 1958. Dilanjutkan dengan pengakuan dari The American Psychological Association pada tahun 1960.Hypnotherapy merupakan salah satu bentuk psikoterapi dalam dunia psikiatri. Namun demikian, hipnoterapi juga bisa digunakan pada pasien nonpsikiatrik. Pengobatan model ini bisa digabungkan dengan jenis pengobatan lainnya. Banyak dokter terutama ahli bedah dan anestesi yang terlatih dalam masalah hypnotherapy. Demikian pula dokter gigi serta para perawat. Sayangnya, hingga kini masih banyak orang yang enggan menjalani hypnoterapy. Hal ini dikarenakan pengertian yang salah mengenai hypnosis dan hypnotherapy.

Klien Sebagai Subjek:Orang yang terhypnosis sebenarnya tidak berada dalam keadaan tidur yang sesungguhnya. Walaupun menggunakan perintah berupa kata 'tidur', kata itu tidak membuat pasien tidur sesungguhnya. Klien tetap dalam keadaan sadar, serta mampu mengobservasi perilakunya selama dalam keadaan trance. Ia menyadari segala sesuatu yang diperintahkan serta dapat menolak sesuatu yang bertentangan dengan keinginan atau norma-norma umum. Selain itu, sebelum proses ini dilakukan, telah ada kesepakatan antara klien dan hypnotherapist untuk menjalani penyembuhan melalui hypnotherapy.Melakukan hypnotherapy terhadap klien sama halnya dengan melakukan terapi lainnya. Klien harus tahu persis mengapa diperlukan bantuan hypnosis dalam terapinya, serta keunggulan apa yang didapatkan dibandingkan model terapi lainnya. Proses hipnoterapi juga harus dilakukan dengan jelas, terbuka, dan tanpa paksaan. Hypnoterapist sebagai fasilitator dan klien sebagai subjek perlu menjalani kerjasama yang baik sebelum proses hypnosis dimulai.

Menurut Dr. T. Erwin Kusuma, Sp.Kj (K), klien yang dihypnosis berperan sebagai subjek. Ini berarti pasienlah yang menentukan apa yang akan dilakukan. Sementara hypnotherapist hanya berperan sebagai fasilitator. Bila sudah terampil, lanjut dosen Hypnosis Kedokteran FKUI ini, pasien tidak perlu lagi peran fasilitator sehingga hypnosis bisa dilakukan sendiri (self hypnosis).Hypnotherapy merupakan salah satu bentuk psikoterapi dalam dunia psikiatri. Namun demikian, hipnoterapi juga bisa digunakan pada pasien nonpsikiatrik. Pengobatan model ini bisa digabungkan dengan jenis pengobatan lainnya. Banyak dokter terutama ahli bedah dan anestesi yang terlatih dalam masalah hipnoterapi. Demikian pula dokter gigi serta para perawat. Hypnosis di masa lalu indentik dengan kondisi tidur, terbaring, atau tidak bergerak. Pada masa kini, hypnosis lebih ditekankan pada kondisi relaksasi fisik dan mental (progressive relaxation). Program melalui sugesti yang diberikan kepada klien harus positif. Ini mengingat klien tidak memiliki kemampuan merangkum (sintesis) karena kecerdasan pikiran sadarnya menurun. Kasus seperti apa saja yang bisa mendapatkan hypnotherapy? Dr. Erwin mengungkapkan, klien dengan kasus stress, kecemasan, depresi dan fobia adalah yang paling sering ditangani dengan hypnotherapy. Hypnosis Kedokteran kini terbagi atas hipnopromosi (meningkatkan kesehatan dengan hipnotis bagi orang sehat), hipnoprevensi (mencegah gangguan kesehatan dengan hipnosis bagi orang sehat), hipnoterapi (penyehatan dengan hinosis bagi orang yang mempunyai masalah), serta masih ada hipnosis untuk rehabilitasi bagi orang cacat. Hypnosis juga digunakan di bidang kebidanan (hypnobirthing) dan kedokteran gigi (hypnodontics).Hypnotherapy dapat menghilangkan kebiasaan buruk seperti merokok, judi, kleptomania, trauma psikologis (kekerasan, perkosaan), serta dapat mempercepat penyembuhan ketergantungan narkoba. Di samping itu juga dapat membantu mengatasi luka bakar, melenyapkan timbulnya kutil, serta mampu menyembuhkan penyakit seperti asma, sinusitis, arthritis, mabuk laut, gangguan menstruasi, tekanan darah tinggi, stroke, impotensi, anorgasmia, mengatasi rasa sakit (kasus kanker, persalinan, dan pencabutan gigi). Hypnosis juga digunakan untuk mengatasi kecemasan di pikiran bawah sadar sehingga pasien mampu untuk menghadapi realitas, seperti pada kasus phobia, cemas, gangguan psikomatik, ataupun kebiasaan buruk. Klien diajak untuk relaks secara fisik dan mental dengan memusatkan perhatian melalui sarana fiksasi berupa suara, tatapan, dan sentuhan secara berulang dan monoton. Ini membuat klien merasa rileks dan semakin santai.