Saturday, June 14, 2008

Hypnotherapy Menggunakan Metode Ilmiah yang Sudah Teruji Secara Klinis .....

Hypnotherapy merupakan fenomena ilmiah, meskipun hingga kini masih belum terdapat definisi yang baku tentang hypnotherapy. Hampir semua penulis / peneliti mengaitkan hypnotherapy dengan "pikiran sadar" dan "pikiran bawah sadar" manusia, yang menjadikan hypnotherapy sangat terkait dengan aktifitas otak kanan dan otak kiri manusia. Setiap peneliti mempunyai definisi masing-masing mengenai hypnotherapy, tetapi pada intinya hypnotherapy diyakini menstimulir otak untuk melepaskan neurotransmiter, zat kimia yang terdapat di otak, encephalin dan endhorphin yang berfungsi untuk meningkatkan mood sehingga dapat merubah penerimaan individu terhadap gangguan psikis atau fisik.

Menurut Professor John Gruzelier, seorang pakar psikologi di Caring Cross Medical School, London, guna menginduksi otak dilakukan dengan memprovokasi otak kiri untuk mengurangi keaktifannya , dan memberikan kesempatan kepada otak kanan untuk mengambil kontrol atas otak (pikiran sadar) dan pikiran bawah sadar.

Hal ini dapat dilakukan dengan membuat otak kiri menjadi tenang karena terfokus dan terkonsentrasi pada suatu hal , dan meningkatkan aktifitas otak kanan.Aktifitas otak sangat beragam pada setiap kondisi yang diindikasikan melalui gelombang otak yang dapat diukur menggunakan alat bantu EEG (Electro-enchepalograph).

Berikut diuraikan berbagai gelombang otak disertai dengan aktifitas yang terkait:
Seorang hypnotherapist akan membimbing klien untuk masuk ke dalam kondisi gelombang otak Alpha, terkadang Theta, baru kemudian memberi sugesti-sugesti yang akan diterima oleh pikiran bawah sadar (subconscious mind) klien.

Sugesti (saran baru yang bersifat positif) yang ditanamkan ke dalam pikiran bawah sadar klien ini yang akan merubah persepsi pikiran bawah sadar klien terhadap kondisi psikis yang bersifat negatif, dan jika klien mempunyai gangguan fisik yang disebabkan oleh gangguan psikis (psikosomatis), secara otomatis gangguan psikosomatis itu akan hilang, karena gangguan psokosomatis sebenarnya adalah gangguan fisik yang berkaitan dengan gangguan psikis.

No comments: